NTT.infopertama.com – Membedakan antara orang yang jujur dan yang berbohong memang bukan pekerjaan yang mudah. Namun, ada beberapa tanda dan bahasa tubuh yang dapat kita perhatikan untuk mendeteksi apakah seseorang sedang berkata jujur atau tidak.
Berikut adalah beberapa ciri yang bisa kita amati:
Ciri-ciri Orang yang Jujur:
- Konsistensi Cerita
Orang yang jujur biasanya memiliki konsistensi dalam ceritanya. Mereka dapat mengingat fakta dengan jelas dan tidak mengubah detail cerita saat ditanya berulang kali. - Kontak Mata
Walaupun ini tidak selalu menjadi patokan, umumnya orang jujur cenderung mudah menjalin kontak mata. Mereka merasa nyaman dan tidak ragu saat harus menatap mata lawan bicaranya. - Sikap Tubuh Terbuka
Mereka cenderung memiliki sikap tubuh yang terbuka, tidak menutup-nutupi dan terlihat rileks. - Pengakuan Kesalahan
Orang jujur tidak takut mengakui kesalahan mereka dan cenderung lebih terbuka pada kritik serta masukan. - Koherensi Emosi dan Ucapan
Emosi yang mereka tunjukkan sejalan dengan apa yang mereka katakan, membuat pernyataan mereka terasa lebih tulus.
Ciri-Ciri Orang yang Berbohong:
- Inkonsistensi Cerita
Orang yang berbohong sering kali mengganti detil atau versi ceritanya. Mereka mungkin terjebak dalam kebohongan mereka sendiri atau terlupa apa yang telah mereka katakan sebelumnya. - Kontak Mata Berlebihan atau Menghindar
Beberapa orang yang berbohong bisa menatap terlalu lama untuk meyakinkan lawan bicaranya, sementara yang lain mungkin terus menghindari kontak mata. - Nervous Gestures
Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda gugup seperti menggaruk kepala, mengutak-atik jari, atau gerakan kaki yang gelisah. - Penundaan dalam Menjawab
Orang yang berbohong bisa saja membutuhkan waktu lebih untuk menjawab pertanyaan karena perlu memikirkan apa yang harus mereka katakan selanjutnya. - Penggunaan Bahasa yang Tidak Pasti
Penggunaan kata-kata seperti “mungkin”, “kurang lebih”, atau “sepertinya” dapat menjadi indikasi seseorang tidak yakin dengan apa yang mereka sampaikan.
Mengenali perbedaan ciri-ciri ini memang membutuhkan kepekaan dan latihan. Namun dengan pengamatan dan komunikasi yang baik, kita bisa menjadi lebih terampil dalam mendeteksi kejujuran dan kebohongan dalam interaksi sehari-hari.