Sendal Seribu, Bertobat: Dipanggil untuk Menjadi Setia Lagi

Kamis, 30 Maret 2023
Hari Biasa, Pekan Pra Paskah V
Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59
[Thn. VI-SS/88/3/2023]

Antifon Pembuka

Kristuslah pengantara Perjanjian Baru.
Berkat wafatNya
Para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikanNya.

Doa Kolekta

Marilah kita berdoa: YA TUHAN, hadirlah pada umat yang berseru kepadaMu. Lindungilah kami yang mengharapkan belas kasihMu. Semoga kami bersih dari segala noda dosa, tetap bertekun dalam cara hidup yang suci dan akhirnya mewarisi janjiMu. Demi Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa, Amin.

Bacaan Injil

Inilah Injil Suci Menurut Yohanes
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku Berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.”

Kata orang-orang Yahudi kepada Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?”

Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku. Tentang Dia kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku mengenal Dia, dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendosa, sama seperti kamu. Tetapi Aku mengenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya dan ia bersukacita.”

Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada Yesus, “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan

Bertobat: Dipanggil untuk Menjadi Setia Lagi

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Dalam hidup kita ini, kita pasti pernah memberikan sebuah janji kepada seseorang, entah itu teman, pacar, saudara atau orang tua. Intinya, janji itu mengikat agar hubungan antara kita dan orang tersebut, terjalin erat satu sama lain. Karena sifatnya mengikat, maka janji mesti dilakukan, dipenuhi apapun keadaan dan tantangan yang dihadapi yang berusaha untuk mengikarinya, janji harus segera dipenuhi.

Dalam bacaan pertama, kita mendengarkan bagaimana Allah berjanji kepada Abraham (kej 17: 3-9). “Dari pihakKu inilah perjanjianKu dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu, namamu bukan lagi Abram melainkan Abraham karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa….” (Kej 17:4-5).

Selanjutnya Allah berkata kepada Abraham: ”Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjianKu, engkau dan keturunanmu turun temurun” (Kej 17:9). Janji menuntut kesetiaan dari kedua belah pihak, dan itu nyata dalam perjanjian antara Allah dengan Abraham. Abraham setia memenuhi janji Allah dan Allah melimpahkan kasih setiaNya kepada Abraham dengan Cuma-Cuma.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Yesus adalah pemenuhan janji Allah yang tertinggi. Dalam diri Yesus, segala janji Allah terpenuhi. Kita dipanggil untuk MENJADI SETIA dengan segala janji yang telah kita ikararkan: JANJI PEMBAPTISAN, JANJI PERNIKAHAN, dan segala jenis janji lainnya.

Sebagai orang beriman, agar dapat setia pada janji, salah satu cara yang mestinya kita lakukan adalah dengan MENURUTI FIRMANNYA (Yoh 8: 51). Akibat dari kesetiaan kita pada janji Allah ini—setia menuruti Firman Allah—adalah TIDAK AKAN MENGALAMI MAUT SAMPAI SELAMA-LAMANYA (Yoh 8:51). ORANG SETIA AKAN MENDAPATKAN MAHKOTA HIDUP ABADI.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Marilah kita kembali ke dalam keluarga dan komunitas kita, untuk menjadi setia lagi, apakah kita sudah menepati janji kita untuk hidup sebagai anggota keluarga yang baik, setia pada janji pernikahan, setia pada janji pembaptisan kita? Janji kita saat ini adalah urusan pribadi kita dengan Allah.

Kita harus berani bertanya, apakah kita sungguh telah mengikat janji setia kepada Allah? Di dalam komunitas, apakah kita setia pada janji-janji bersama sebagai anggota komunitas? Jika Ya maka kita dipanggil kepada kesetiaan. Persis di sinilah kita mengalami pertobatan yakni setia pada janji. Dosa terjadi karena kita mengingkari janji kita kepada Allah untuk hidup seutuhnya bagi DIA. Karena itu, kita membutuhkan pertobatan setiap hari, setiap saat, akan janji-ALLAH kepada kita terpenuhi. BERTOBAT ADALAH KUNCI UNTUK BERTUMBUH DALAM KESETIAAN

Menjadi Setia

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa